Tidak Sengaja ke Prakla

Prakla, adalah nama sebuah tempat di kota Bontang, tepatnya di wilayah Berbas Pantai. Daerah ini terdiri dari rumah-rumah kayu yang berdiri di atas laut dengan terhubung oleh jembatan kayu seperti yang bisa dilihat di Bontang Kuala. Tempat ini dikenal sebagai tempat hiburan malam kota Bontang, dimana terdapat banyak rumah-rumah karaoke dan hiburan disini. Keberadaan Prakla sudah sangat populer di kalangan warga kota Bontang yang mengenalnya sebagai “lokalisasi”. Aku pertama kali mendengar nama ini dari sepupu yang menceritakannya ketika aku baru pertama kembali lagi ke Bontang. Aku terkejut saat pertama kali mendengarnya, karena kupikir Bontang adalah kota yang religius, manalah mungkin memiliki tempat yang dijadikan lokalisasi. Menurut sejarahnya, Prakla awalnya hanya dijadikan pusat karaoke hiburan malam, namun praktek prostitusi dan penjualan minuman keras ditengarai marak berlangsung disana. Pihak satpol PP pernah menggerebek dan melakukan pembongkaran di wilayah Prakla, namun diduga karena bocor, operasi satpol PP tersebut tidak berjalan efektif.
Mendengar catatan hitam tentang Prakla, tentunya aku tidak memiliki niat sekalipun untuk datang kesana walaupun saat pertama kali kudengar tempat tersebut juga seperti Bontang Kuala dengan rumah-rumah kayu berdiri di atas laut cuma lebih kecil, mungkin tidak ada sepertiganya. Meski begitu rupanya takdir membawaku juga “kembali” kesana. Secara tidak sengaja, aku pergi kesana dan menginjakkan kakiku di lantai kayunya. Hari itu hari Minggu, dimana aku dan Mas Catur, teman sekantor sekaligus teman latihanku pergi ke Berbas untuk membeli seragam. Berbas adalah suatu wilayah di kota Bontang yang dikenal sebagai pusat perdagangan kota Bontang. Lama kali menyusuri jalanan Berbas mencari toko yang kami cari di satu sisi jalan Berbas namun kami tak kunjung menemukan toko yang kami maksud. Sebelum berbalik arah untuk menyusuri sisi jalan lain di Berbas, Mas Catur mengajakku untuk mampir sebentar ke tempat yang disebutnya Berbas Pantai atau pantainya Berbas. Aku yang ingin tahu banyk tentang kota kelahiranku pun mengiyakan saja dan kemi pun meneruskan perjalanan ke bagian dalam Berbas. Setelah melewati jalanan yang cukup lengang, akhirnya kami mencapai perkampungan yang mirip Bontang Kuala dengan rumah-rumah kayu berdiri di atas laut dan jembatan kayu lebar panjang. Saat pertama kali melihat perkampungan ini, entah kenapa aku langsung teringat akan Prakla, yang kata sepupuku mirip dengan Bontang Kuala. Tapi saat itu kukira Prakla tidak berada di Berbas sehingga aku pun langsung menyingkirkan pikiranku itu. Akan tetapi saat kami menyusuri jalanan kayu perkampungan tersebut, entah kenapa pikiran itu kembali muncul. Kulihat di kanan dan kiri jalan terdapat banyak rumah-rumah dengan papan nama bertuliskan “karaoke”. Tentu saja bagiku aneh karena rumah-rumah karaoke itu berjajar di sepanjang perjalananku menyusuri perkampungan itu. Kulihat banyak wanita-wanita muda dengan pakaian yang seksi berjalan atau nongkrong di depan rumah-rumah itu. Dalam hati aku trerus bertanya apakah tempat yang kudatangi saat itu adalah Prakla. Berikutnya aku melihat laki-laki bertubuh besar di salah satu rumah karaoke. Dengan mengenakan pakaian singlet, terlihat jelas tatto-tatto sangat di tubuh lelaki itu. Wajahnya juga sangar dengan kulit cokelat kehitaman. Langsung aja aku menebak dalam hati, apakah lelaki itu adalah preman? Aku sendiri sempat merinding dan berkata pada Mas Catur kalau aku merasa takut. Pada akhirnya kami tiba di wilayah pantai, atau tepatnya tepian laut. Lautan biru luas langsung terlihat jelas dan tampak pula patung Merlion di seberang sana, di Tanjung Laut. Barulah aku teringat kalau Berbas dan Tanjung laut itu letaknya berdekatan. Beberapa kapal nelayan tertambat di dermaga Berbas Pantai yang kami datangi itu, sementara ada sebuah kapal kecil berisi banyak orang bergerak di perairan di samping dermaga. Aku dan Mas Catur pun menikmati sejenak pemandangan lautan yang ada disana dan mengabadikannya dalam beberapa jepretan foto. Kami melihat aktivitas para nelayan yang ada disana, dengan beberapa anak kecil yang tampak asik bermain-main dengan riangnya. Aku bergerak melihat-lihat dermaga itu, berjalan tepat ke batas lautnya. Saat duduk di tepian laut dan memandang ke bawahnya itulah tiba-tiba sesuatu yang tidak asing bergerak cepat di memoriku. Oh tidak, aku pernah ke tempat ini sebelumnya! Tiang-tiang dermaga di bawah laut yang berkerak, kedalaman laut dan juga bagian paling tepi dermaga ini… aku pernah duduk di tempat ini sebelumnya! Potongan ingatanku yang buram pun perlahan menjadi jelas walaupun tidak bisa lebih jelas lagi. Dulu saat aku masih kecil, aku pernah bediri disini, pernah duduk disini. Aku ingat dulu ada lomba dayung dan ada banyak orang yang menyaksikannya. Aku ingat saat itu aku duduk di tepian dermaga dengan kaki terjulur ke laut, melihat takut air laut yang biru dan dalam. Aku ingat karang yang ada di dalamnya… aku ingat kerak pada tiang penyangga kayu-kayu itu. Aku dulu pernah ke tempat ini! Seketika aku terdiam sejenak, merenungi waktu yang telah berlalu begitu cepat. Dulu seorang anak laki-laki manja duduk dengan perasaan riang gembira dengan apa yang dilihatnya. Kini anak laki-laki itu telah kembali dan berdiri mengenang masa kecilnya yang terlupakan. Lomba dayung itu… keramaian itu… semuanya masih samar-samar. Hanya satu dari kenangan itu yang teringat jelas hingga saat ini… rasa takut itu… ketakutan itu masih sama.
Setelah beberapa saat menikmati hari libur kami di dermaga itu, kami teringat tujuan kepergian kami sebenarnya dan bergerak meninggalkan perkampungan itu untuk kembali ke pertokoan di Berbas. Dalam perjalanan meninggalkan perkampungan itu, kami berpapasan dengan sekelompok wanita yang sepertinya baru saja selesai mandi. Mereka mengenakan handuk dan berjalan bersamaan di sepanjang jalanan kayu perkampungan tersebut. Sekali lagi terbersit perkiraan di pikiranku… apakah tempat ini adalah Prakla? Tidak, ini bukan Prakla, ini Berbas Pantai, batinku berusaha menyingkirkan pikiran itu, tidak mau mengotori masa kecilku yang terkenang kembali.
Beberapa hari kemudian barulah kusadari bahwa perkampungan yang kudatangi itu adalah memang benar Prakla. Mas Catur sendiri sangat terkejut ketika menyadari kami tidak sengaja datang kesana. Berarti dugaanku memang benar, tempat itu adalah Prakla. Tempat-tempat karaoke, wanita-wanita berpakaian ketat nan seksi, dan lelaki-lelaki besar hitam penuh tato… tak salah lagi, itulah Prakla. Konon banyak wanita muda yang dijebak di tempat ini dan mereka tidak bisa kembali karena penjagaan preman-preman itu, sebuah kisah ironis di negeri Indonesia tercinta. Bagaimanapun praktek prostitusi tidak bisa dibenarkan, pemerintah harus bersikap tegas mengenai hal ini. Semoga mereka yang berkecimpung dalam kegiatan dosa seperti ini dapat segera tersadar dan mendapat hidayah dari Tuhan untuk kembali ke jalan yang benar. Amin.
Well, tempat yang tidak ingin kudatangi pada akhirnya kudatangi juga secara tidak sengaja. Dengan berbekal sepenggal ingatan, ingatan tentang seorang anak laki-laki yang takut saat melihat kedalaman laut, sedikit demi sedikit bagian diriku mulai kembali ke kota ini. Dulu almarhum ayahku membawaku ke tempat itu untuk menyaksikan lomba dayung saat ibuku arisan, cuma itu kalimat pengingat yang kudapati. Tak banyak memang karena saat itu aku terlalu kecil untuk bisa mengingatnya. Hanya hal-hal yang meninggalkan kesan mendalam yang bisa kuingat, seperti rasa takutku melihat lautan yang dalam atau ketika aku terjatuh di turunan dekat rumahku dulu. Terkadang aku senyum-senyum sendiri saat mengingat “kunjunganku” ke Prakla. Lucu aja gitu mengingat kedatanganku yang tidak sengaja ke Prakla. Semakin bertambah lucu saat kuceritakan pada ibuku dan beliau langsung berkata, “Jangan sekali-kali lagi datang kesitu!”

Perpisahan dan Kenangan…

Gambar

Foto perpisahan dengan Mas Adi (nomor dua dari kiri/di sampingku)

Awal bulan lalu adalah awal bulan yang cukup sedih. Aku mesti berpisah dengan dua pegawai di kantor PLN area Bontang, pejabat SDM Mas Debby dan driver Mas Adi. Mas Debby dipindahtugaskan ke PLN Wilayah Kalimantan Timur di Balikpapan sementara Mas Adi mengundurkan diri untuk mencoba peruntungan lain di kota Samarinda. Kedua orang ini adalah pegawai yang baik yang disukai oleh rekan-rekan lainnya. Tak ayal bila kemudian perpisahan dengan mereka berdua bisa begitu emosional. Tapi setiap pertemuan memang selalu berakhir dengan perpisahan…
Pada tulisanku kali ini aku akan sedikit bercerita tentang Mas Adi, driver PLN. Aku sedang asyik mengetik di komputerku saat Mas Adi datang mengucapkan perpisahan pada rekan-rekan lainnya. Aku sendiri terkejut saat mendengar Mas Adi mengundurkan diri dan akan pindah ke Samarinda. Rasanya begitu sedih harus berpisah dengan Mas Adi yang sudah begitu baik padaku. Aku ingat waktu itu aku pernah merasa sakit, tidak enak badan, panas dan pusing. Kebetulan Mas Adi lewat di depanku dan aku iseng bertanya mengenai obat yang tepat untuk sakitku. Mas Adi menyarankan sebuah nama obat untuk kubeli di apotek. Tak lama kemudian dia kembali datang ke mejaku untuk memberikan dua tablet obat yang dimaksud, yang ternyata dia masih memilikinya. Aku berterima kasih padanya dan langsung meminumnya. Obat tersebut memang manjur karena tak lama setelah aku meminumnya, kondisi kesehatanku mulai membaik.
Hubunganku dengan Mas Adi bisa dibilang cukup baik bila dibandingkan hubunganku dengan Mas Debby, namun bukan berarti hubunganku dengan Mas Debby tidak baik. Sebagai petugas bank yang numpang ngantor di PLN, posisiku tidak terlalu bagus sehingga acapkali mendapat pergantian tempat dikarenakan kebutuhan PLN. Aku pun sempat ditempatkan di satu ruangan bersama pegawai Naga Mas, perusahaan outsourcing dimana Mas Adi bekerja. Selain Naga Mas, di dalam ruangan itu juga terdapat koperasi PLN dan cleaning service. Bila sedang tidak nyetir, Mas Adi biasanya nongkrong di ruangan itu bersama teman-teman lainnya, termasuk dengan Mas Susilo, driver yang super kocak. Karena itulah kami pun sering ngobrol dan bercanda bersama sehingga menjadi akrab. Akan tetapi hal itu tidak berlangsung lama ketika kemudian tempatku kembali dipindah dikarenaka ruangan tersebut akan digunakan menjadi ruangan asisten manajer pelayanan, Bapak Purwoko. Sebelumnya ruangan Pak Purwoko berada di lantai atas, namun sejak penyakit yang dideritanya menjadi parah, PLN memutuskan memindahkannya di lantai bawah demi alasan kesehatan. Para pegawai yang sebelumnya berada di ruangan itu pun posisinya menjadi terpecah. Aku dan pegawai koperasi PLN dipindahkan kembali di ruangan bagian Keuangan, sementara Naga Mas dipindahkan ke lantai atas. Sejak saat itu aku dan Mas Adi sudah jarang mengobrol. Paling-paling kalau ketemu saja kami saling menyapa singkat. Di luar kantor sendiri kami sempat beberapa kali tidak sengaja bertemu saat aku sedang berjalan-jalan cari makan.
Aku mungkin tidak terlalu mengenal Mas Adi, tapi aku tahu dan yakin betul bahwa dia orang yang baik. Karena itulah saat hari itu Mas Adi datang untuk berpamitan, entah kenapa rasanya begitu sedih. Tidak hanya diriku, tapi semua pegawai yang pernah mengenal Mas Adi pastilah mengakui kebaikan Mas Adi. Bu Cucu, asisten manajer keuangan sampai menangis tatkala Mas Adi berpamitan pada beliau. Aku yang melihatnya jadi ikut sedih. Ingin ikut menangis tapi tidak bisa, hanya saja dadaku sesak hingga beberapa kali terbatuk. Aku tak menyangka bila Mas Adi akan mengundurkan diri, membuatku harus menemui kembali sebuah perpisahan setelah sebelumnya di tahun lalu berpisah dengan Mbak Ratna, pegawai koperasi yang mengundurkan diri karena harus merawat putranya. Aku tak mau berprasangka buruk, kupikir Mas Adi pastilah punya alasan terbaik kenapa dia memilih resign dan memutuskan mencari pekerjaan lain di Samarinda. Apapun alasannya, aku selalu berharap yang terbaik untuknya. Pertemuan terakhirku dengan Mas Adi adalah malam itu, saat aku datang ke kantor untuk sekedar menghabiskan waktu. Aku menghampirinya yang sedang duduk-duduk di pos satpam. Kujabat tangannya dan entah kenapa aku hanya bisa mengucapkan, “Sampai Jumpa.”
Perpisahan memang berat, tapi itu adalah kenyataan yang harus diterima. Selama bekerja di kantor PLN ini sendiri aku telah bertemu dengan empat perpisahan. Perpisahan pertama di awal-awal masa kerjaku yaitu dengan Mas Erdi, supervisor akuntansi yang begitu vocal mengkritisi kinerja perusahaanku; perpisahan kedua dengan Mbak Ratna, manajer koperasi PLN yang ternyata bertetangga denganku; perpisahan ketiga dengan Mas Adi, driver PLN yang sudah kuceritakan di atas; dan perpisahan keempat atau yang terakhir untuk saat ini yaitu dengan Mas Debby, pegawai personalia PLN yang begitu polos dan baik hati. Keempat-empatnya adalah orang baik yang telah meninggalkan kenangan-kenangan indah selama bekerja di PLN area Bontang. Itulah kenapa perpisahan dengan mereka semua bisa begitu emosional dan tidak bisa dipercaya. Well, orang baik memang akan selalu dikenang dan perpisahan dengan mereka akan selalu diingat. Akan selalu ada kesedihan tatkala kita berpisah dengan mereka, dan kita seakan tidak rela saat menyadari hal itu. Kita tidak rela berpisah dengan mereka, kita akan berusaha menahan mereka agar tetap bersama kita, itulah yang dirindukan dari orang-orang berhati baik. Akan selalu ada air mata karena selalu ada kenangan yang telah tercipta. Tapi satu hal yang harus selalu diingat adalah kebaikan mereka, kebaikan mereka untuk dikenang dan diteladani… karena orang yang kita sayangi, akan hidup selamanya di hati kita…
Hmm… setelah melihat perpisahan yang mengharu biru dengan orang-orang tersebut, aku jadi berpikir dan bertanya…. Apakah kepergianku kelak akan ditangisi? Akankah mereka merindukanku? Apakah mereka akan berat melepasku? Entahlah, kupikir aku terlalu jauh dari itu….

***

Aku berjalan pelan menuju mushola…
Kudapati Mas Debby tengah duduk di ambang pintunya sembari melihat suatu tempat…
Saat aku menghampirinya, dia berkata…
“Mas Lukman, lihatlah burung-burung itu,”
Dengan gerakan kepalanya Mas Debby menunjuk satu arah…
Aku menoleh dan melihat ke tanah yang ditunjuknya,
Beberapa ekor burung tampak berebut minum air yang ada di kubangan…
“Mereka minum dengan senangnya, baru kali ini aku melihat pemandangan indah seperti ini…
Tadi mereka sempat pergi karena ada mobil yang datang, tapi kini mereka kembali lagi untuk minum. Pemandangan yang indah bukan?”
Aku hanya tersenyum mendengarnya. Ya, pemandangan yang indah…

10 Karakter Game Fighting Favoritku

Game fighting atau berantem satu lawan satu semacam Street Fighter atau Tekken memang asyik untuk dimainkan. Selain gameplaynya yang mengasyikkan, kebanyakan judul game dalam genre ini juga memiliki jalan cerita atau storyline menarik yang berkaitan dengan turnamen maupun karakter-karakter yang ada dalam game tersebut. Yup, tanpa latar belakang yang jelas, sebuah game fighting akan menjadi hambar. Untuk mendukung hal tersebut maka dimunculkanlah banyak karakter yang masing-masing memiliki ending tersendiri apabila berhasil menyelesaikan turnamen yang berkaitan dengan tujuan mereka mengikuti turnamen tersebut. Nah, dari banyaknya karakter petarung dalam game Fighting tersebut, tentunya hanya ada beberapa saja yang difavoritkan oleh gamer, termasuk diriku. Berikut ini adalah sepuluh karakter game fighting yang difavoritkan oleh Navilink47. Daftar ini terbagi dalam dua kelompok yaitu karakter wanita dan karakter pria yang masing-masing memiliki lima karakter. Sebagaimana daftar sepuluh karakter game favorit sebelumnya, daftar ini juga dibuat berimbang dimana hanya menampilkan satu karakter untuk setiap serial game atau untuk setiap judul game fighting. Siapa sajakah yang masuk dalam daftar ini? Apakah karakter-karakter petarung terkenal seperti Chun-Li, Mai Shiranui, Ryu, dan Jin Kazama masuk dalam daftar ini? Langsung saja kita mulai hitungan mundurnya…

Karakter Wanita
5.
Millia Rage

millia-superclose

Game: Guilty Gear
Negara asal: Rusia
Fighting style: Forbidden Beast Angra
Karakter yang mirip: Morrigan
Bio Singkat: Seorang yatim piatu yang kemudian menjadi pembunuh terlatih dalam klan pembunuh. Menyadari jalan hidupnya sebagai pembunuh adalah sebuah kesalahan, Millia kemudian keluar dari klan tersebut dan mengkhianati kekasihnya, Zato-1 dengan mengurungnya di dimensional prison agar Millia bisa hidup normal. Saat dia mendengar Zato-1 melarikan diri dari penjara, Millia pun tidak punya pilihan selain mengikuti turnament Second Holy Order’s untuk bisa menemukan Zato-1.
Ending: Setelah mengalahkan Justice, Millia melanjutkan hidupnya secara sembunyi-sembunyi dalam jubah hitam lebar. Seorang penggemar menemukannya dan Millia serta merta melepaskan jubahnya untuk melarikan diri.
Alasan favorit: Millia menggunakan gaya bertarung yang unik yaitu dengan menggunakan rambutnya sebagai senjata utamanya. Dia bisa begitu santai berkacak pinggang sementara rambutnya bergerak terus-menerus menyerang lawannya. Bagiku, hal itu keren! Sama seperti jawaban penggemar Millia di endingnya, saat Millia bertanya, “Apakah wanita yang bertarung dengan rambutnya itu keren?”

4.
Kasumi

kasumi-d25

Game: Dead or Alive
Negara asal: Jepang
Fighting style: Mugen Tenshin Ninjutsu
Karakter yang mirip: Mai Shiranui
Bio Singkat: Ninja wanita yang mengikuti turnamen Dead or Alive untuk membalaskan kematian kakaknya, Hayate.
Ending: Dia berhasil mengalahkan Raidou, pamannya yang ternyata pembunuh kakaknya. Dia juga bertemu dengan Ayane yang merupakan saudara seibu lain ayah. Dia lalu diculik oleh DOATEC untuk dijadikan bahakn eksperimen.
Alasan favorit: Kasumi itu cantik dan bodinya yahud (alasan klasik setiap laki-laki XD). Apalagi efek “bouncy keterlaluan” dari Dead or Alive membuatnya semakin hot saja. Wajahnya innocent tapi kemampuan bertarungnya tak bisa diremehkan. Kasumi tidak hanya bisa membuat hati setiap pria klepek-klepek, tapi dia juga bisa mematahkannya dalam artian yang sebenarnya.

3.
Hotaru Futaba

hotaru

Game: Garou – Mark of the Wolves
Negara asal: Jepang
Fighting style: Internal Kung-Fu
Karakter yang mirip: Lei Fang
Bio singkat: Gadis muda yang mengikuti turnamen King of Fighter Maximum Mayhem untuk mencari kakaknya yang meninggalkannya sejak kecil. Dia ditemani binatang pengerat bernama Itokatsu yang bisa mengenali keberadaan kakaknya.
Ending: Hotaru bertemu dengan Gato yang diduganya sebagai kakaknya. Dia menanyakan alasan kenapa Gato meninggalkannya, tapi Gato menyangkal bahwa dia adalah kakaknya. Hotaru lalu menampar Gato, menangis sembari terus-menerus mengingatkan bahwa mereka adalah keluarga. Gato tetap bersikap dingin dan kemudian pergi meninggalkan Hotaru.
Alasan Favorit: Hotaru itu cute dan cewek banget. Perangainya lemah lembut, ramah, baik hati dan penyayang binatang. Pakaiannya juga sangat sopan. Dengan tabiatnya yang seperti itu, tak heran bila binatang-binatang bersahabat dengannya, sebagaimana tergambar pada scene Hotaru ketika burung-burung merpati melepaskan jubahnya sebelum bertarung, scene yang merupakan favoritku. Tapi latar belakang keikutsertaannya dalam turnamenlah yang membuatnya berada dalam daftar ini. Klise sih, tapi sangat berkesan dan mengharukan. Seorang gadis baik hati yang hanya ingin bertemu dengan kakak yang sangat disayanginya… duh, aku jadi pingin banget nangis nih…

2.
Cammy White

cammy-alpha3-sidefixed

Game: Street Fighter Alpha 3
Negara asal: Inggris Raya
Fighting Style: Shadaloo Assassination Techniques
Karakter yang mirip: Shina
Bio singkat: Anak buah M. Bison, The Doll yang ditugaskan untuk membunuh Dhalsim. Dhalsim kemudian menggunakan kekuatannya untuk menyadarkan Cammy. Cammy mendapatkan kesadarannya sebagai manusia namun dia sudah tidak dibutuhkan lagi oleh Shadaloo.
Ending: Cammy berhasil mengalahkan M. Bison yang ternyata berniat menghabisinya setelah Cammy mendapatkan kesadarannya. Dia juga menyadari bahwa dirinya adalah kloning dari M. Bison yang direncanakan menjadi tubuh Mr. Bison berikutnya. Cammy lalu menyelamatkan para Doll tapi dia terluka saat markas Shadaloo meledak. Dia diselamatkan oleh Vega yang membawanya pada markas Delta Red.
Alasan favorit: Aku menyukai karakter Cammy sejak dia pertama kali muncul di Super Street Fighter II: The New Challengers dengan bantingan kakinya yang menurutku keren. Kemudian saat aku memainkan Street Fighter Alpha 3, aku jadi semakin menyukainya. Street Fighter Alpha 3 menampilkan masa lalu Cammy yang tragis, selain itu dia juga memiliki move super art yang memukau dan tentu saja penampilannya yang keren. Alasan lain aku memfavoritkannya adalah posenya dalam character screen yang serius tapi… so cute!

1.
Nakoruru

nakobl

Game: Samurai Shodown II
Negara asal: Jepang
Fighting Style: Dancing Sword Arts of the Shikanna-Kamui
Karakter yang mirip: Ibuki
Bio singkat: Gadis pejuang, priestess suku Ainu dari desa Kamui Kotan yang berusaha melindungi keseimbangan alam dari tangan-tangan orang jahat. Dia bertarung bersama elang kesayangannya, Mamahaha.
Ending: Nakoruru berhasil mengalahkan Mizuki, akan tetapi keseimbangan alam masih berada dalam kekacauan. Untuk mengembalikan keseimbangan alam, dia lalu berubah menjadi roh dan bersatu dengan lingkungan hutan Kamui Kotan.
Alasan favorit: Sama seperti alasan karakter-karakter sebelumnya, Nakoruru itu cantik dan cute. Dia berhati mulia dan rela berkorban demi kepentingan orang banyak. Dia begitu peduli terhadap lingkungan, sesuatu yang harusnya ada pada diri setiap orang. Bagiku semua latar belakangnya memberikan inspirasi. Bayangkan saja seorang gadis lugu dan polos yang bertubuh kurus memiliki kepedulian sebesar itu hingga dia mengorbankan dirinya demi kelestarian alam… sesuatu yang luar biasa! Aku tak hanya menyukai latar belakangnya saja melainkan juga gaya bertarungnya yang unik. Menggunakan dua belati pendek, Nakoruru begitu percaya diri menghadapi lawan-lawannya. Dia juga bisa menyerang dengan jubahnya atau dengan bantuan elang kesayangannya. Sangat menginspirasi, itulah kenapa Nakoruru sekali lagi berada di urutan pertama karakter yang paling aku favoritkan.

Karakter Pria
5.
Hwoarang

hwoarangt

Game: Tekken 4
Negara asal: Korea
Fighting Style: Tae Kwon Do
Karakter yang mirip: Kim Kaphwan
Bio singkat: Murid dari Baek Do San yang mengikuti turnamen King of Iron Fist untuk membalaskan kematian gurunya yang dibunuh oleh Ogre. Dia kemudian menjadi rival dari Jin Kazama. Di Tekken 4 dia mangkir dari kesatuan militer tempatnya bekerja untuk bisa ikut serta dalam turnamen King of Iron Fist.
Ending: Hwoarang menemukan Jin di basement setelah mengalahkan Combot dan mereka pun bertarung. Hwoarang berhasil mengalahkan Jin namun kemudian komandan militer Korea dan juga pasukan militer Korea datang dan menodongkan senjata padanya, berniat menangkap Hwoarang yang dianggap mangkir dari kesatuan militer tempatnya berada. Jin lalu menghajar tentara-tentara itu dan bersama Hwoarang pergi melarikan diri.
Alasan favorit: Gerakan tendangan beruntun yang dimiliki oleh Hwoarang adalah andalanku setiap kali memainkan Tekken. Aku bisa menghasilkan damage yang besar bila menggunakannya. Itulah kenapa aku memfavoritkan karakter ini. Tidak ada alasan lain, kecuali mungkin karena dia rival dari karakter utama Tekken, Jin Kazama.

4.
Yang

yang-3rd

Game: Street Fighter III 2nd Impact Giant Attack
Negara asal: Cina Hongkong
Fighting Style: Chinese Kenpo
Karakter yang mirip: Yun (iyalah, sodara kembarnya getho!)
Bio singkat: Saudara kembar dari Yun, Yang adalah yatim piatu yang bekerja di sebuah restoran dan terlatih kungfu yang diajarkan oleh kakek yang merawatnya. Bersama Yun, Yang berpartisipasi dalam turnament World Warrior ketiga untuk menghentikan Gill dan organisasinya, Illuminati yang mengancam kota kelahiran mereka.
Ending: Yang berhasil mengalahkan saudara kembarnya, Yun dan mereka berdua lalu bergerak bersama mengelilingi jalanan kota di Hongkong.
Alasan favorit: Yang aku favoritkan dari Yang adalah kombinasi jurusnya yang keren. Gerakannya begitu lincah terlebih bila dia dalam kondisi menggunakan jurus seribu bayangan. Selain itu teriakannya saat melakukan serangan juga keren seperti Bruce Lee the Legend saja. Seiken Renbu… Raishen Mahaken!

3.
Alan Gado

gado-d1

Game: Bloody Roar
Negara asal: Perancis
Fighting Style: Zoanthropes
Karakter yang mirip: Guile
Bio Singkat: Gado, petarung paling kuat di Bloody Roar, adalah prajurit legendaris yang dikenal karena kemampuan bertarungnya yang mengagumkan. Saat rekannya Yuji tewas, Gado mulai menyelidiki Tylon Company yang diduga berada bertanggung jawab atas kematian rekannya itu.
Ending: Gado berhasil membalaskan kematian rekannya, Yuji dengan menghancurkan markas Tylon. Meskipun kemudian dia ditangkap, bukti-bukti kejahatan Tylon membuatnya  segera dibebaskan. Gado lalu teringat pada kawannya dan berjanji akan tetap bertarung sebagaimana yang dilakukannya di medan tempur dulu.
Alasan favorit: Aku selalu ingin menjadi Gado, maksudku aku ingin menjadi manusia singa yang menyeramkan! Itu keren sekali! Hal itu bisa kudapatkan setiap kali aku menggunakan Gado dalam Bloody Roar, itulah mengapa aku menyukai karakter ini. Kekuatan cakar dan gigitannya yang mematikan serta aumannya yang mengerikan… Gado is always my favourite…

2.
Ermac

ermac-arm

Game: Mortal Kombat – Deception
Negara asal: Outworld (dan itu bukan negara, LOL! XD)
Fighting Style: Hua Chuan
Karakter yang mirip: Scorpion
Bio Singkat: Ermac merupakan gabungan dari banyak jiwa yang dihancurkan dalam perang Outworld yang kemudian dikendalikan oleh Emperor Shao Kahn. Dalam Deception, Ermac berhasil lepas dari kendali Shao Kahn karena pertolongan Kenshi dan kemudian dia memutuskan berbalik arah menjadi baik dan melawan kejahatan, yang dibuktikannya dengan menyelamatkan jiwa Liu-Kang dari kendali Onaga.
Ending: Ermac menyelamatkan jiwa Liu-Kang dan kawan-kawannya dari kendali Onaga.
Alasan favorit: Ermac itu misterius dan penampilannya keren. Setiap laki-laki pasti memfavoritkannya. Kekuatannya juga gak tanggung-tanggung. Dingin, misterius, keren, kuat, kharismatik… apalagi yang kurang untuk memasukkannya dalam daftar ini?

1.
Mr. Karate

mrkarate2chaos

Game: SVC Chaos – SNK Vs. Capcom
Negara asal: Jepang
Fighting Style: Kyokugenryu Karate
Karakter yang mirip: Akuma
Bio singkat: Mr. Karate adalah alter ego dari Takuma Sakazaki, pendiri Kyoukugen Karate. Dia menggunakan topeng tengu merah untuk menutupi identitas aslinya. Dia terpaksa menjadi Mr. Karate demi melindungi dojo dan juga keluarganya. Pada SVC Chaos, dia berniat menguji semua petarung yang ikut berpartisipasi dalam turnamen tersebut.
Ending: Robert Garcia, muridnya dan juga Yuri Sakazaki, putrinya merayakan keberhasilan Mr. Karate memenangkan turnamen. Sementara itu di luar dojo, putranya yaitu Ryo Sakazaki tampak sedih dan terabaikan.
Alasan favorit: Memang muncul pertama kali dalam Art of Fighting sebagai final boss sekaligus unknown enemy, tapi yang aku favoritkan adalah ketika dia muncul sebagai playable karakter di SVC Chaos. Awalnya aku tidak suka dengan karakter ini, tapi setelah memahami sejarahnya serta menggunakannya dalam permainan, aku langsung tertarik dengan karakter satu ini. Mr. Karate itu keren sekali! Penampilannya sangat misterius dan terlihat bijaksana. Beberapa karakter memang mengenali Mr. Karate sebagai Takuma Sakazaki, tapi uniknya Mr. Karate selalu menolak mengakuinya dan dia mengatakan bahwa dia bukanlah Takuma atau bahkan tidak mengenal Takuma. Hal ini membuatnya menarik. Yang lebih menarik lagi adalah versi lain Mr. Karate yang disebut Honki ni Natta Mr. Karate atau Serious Mr. Karate yang menjadi boss SVC Chaos sebelum mencapai gerbang surga atau neraka. Serious Mr. Karate, seperti namanya merupakan versi serius dari Mr. Karate sebagaimana Shin Akuma untuk Akuma. Yang membedakannya dari Mr. Karate adalah kekuatannya yang lebih besar, gerakannya yang lebih gesit dan sifatnya yang dingin. Bagiku Mr. Karate adalah sosok karakter yang sempurna dan idenya benar-benar hebat! Itulah mengapa Mr. Karate menjadi karakter game fighting yang paling aku favoritkan.

***

Itulah daftar sepuluh karakter game fighting yang aku favoritkan. Kalian mungkin terkejut karena karakter-karakter hero seperti Ryu, Chun-Li, Haohmaru, atau Jin Kazama tidak ada dalam daftar. Well, mereka adalah karakter-karakter yang terkenal dan pastinya banyak yang memfavoritkan mereka, sementara bagiku mereka hanya karakter hero biasa yang hampir tidak pernah aku gunakan bila memainkan game-game fighting terkait. Aku memasukkan karakter-karakter dalam daftar ini bukan hanya karena aku menyukai latar belakang mereka, melainkan juga dari gaya bertarung mereka dan juga kenikmatan saat menggunakan mereka di arena pertarungan. So, buat kalian sendiri, karakter-karakter mana saja dari game fighting yang kalian favoritkan?