Entah mengapa aku jadi teringat petualanganku di dunia game. Apakah ini ada hubungannya dengan niatku untuk segera mengakhiri semua petualangan di dunia game dan memulai hidup baru di pedalaman sana? Entahlah, aku tak begitu tahu. Meski begitu, kali ini aku akan menuliskan lima game yang paling berpengaruh dalam hidupku.
Sebenarnya ada banyak judul game yang pernah aku mainkan, tetapi sepertinya sampai saat ini hanya lima judul game yang aku rasa sangat berpengaruh dalam perkembangan diriku. Uniknya, kelima game ini rilis untuk platform mesin yang berbeda satu sama lain. So, kita mulai hitungan mundurnya…
5
Harvest Moon
Developer: Pack in Video
Publisher: Natsume
Genre: Simulation RPG
Platform: Super Nintendo Entertainment System
Aku duduk di bangku SMP saat Harvest Moon sedang booming di Indonesia khususnya kalangan gamer PlayStation (PS) yang lagi tenar kala itu. Game Harvest Moon: Back to Nature (BTN) dibicarakan oleh banyak gamer PS di rental-rental PS terdekat sehingga membuatku penasaran dengan game yang berkisah tentang pertanian ini. Sayangnya, aku tak pernah memainkan game ini pada saat itu karena memainkan game Harvest Moon membutuhkan waktu yang panjang mengingat game ini bergenre RPG Simulasi sementara kala itu aku hanya bisa memainkan PS di rental-rental PS terdekat. Apalagi game ini membutuhkan memory card yang mana aku tak memilikinya. Itupun sebelum ibuku melarangku pergi ke rental PS setelah nilaiku anjlok akibat sering main ke rental PS. Jadinya aku hanya bisa iri saat teman sekelasku asyik membicarakannya kala istirahat jam pelajaran. Saat itu game ini memang jadi bahan pembicaraan d kelasku.
Beberapa tahun kemudian tepatnya saat aku duduk di semester kedua bangku kuliah, aku menemukan game ini. Bedanya game Harvest Moon yang aku temukan bukanlah game Harvest Moon: Back to Nature untuk PS, melainkan game Harvest Moon pertama dengan tajuk Harvest Moon yang rilis untuk mesin Super Nintendo (SNES). Itupun aku menemukannya dalam bentuk ROM sehingga aku memainkannya menggunakan emulator. Gambarnya lebih sederhana dibandingkan dengan BTN namun gameplay-nya tak kalah asyik dengan BTN. Inilah game yang menjadi cikal bakal serial game Harvest Moon yang terkenal itu.
Game ini membangkitkan impianku saat masih SMP dulu. Saat itu aku bercita-cita memiliki perkebunan tomat dan dari kebun tomat itu aku membuka sebuah pabrik saus tomat. Harvest Moon telah membawaku pada cita-cita itu karena dalam game ini aku bisa memiliki kebun dan aku menanaminya dengan tomat. Game ini semakin mempengaruhi cita-citaku untuk menjadi petani tomat, apalagi setelah aku memainkan BTN.
Game ini aku mainkan bersama dengan kedua saudara kandungku yaitu kakak dan adikku saat di saat liburan. Inilah game pertama yang berhasil menyatukan kami bertiga yang memiliki selera game berbeda. Kami bertiga memainkan game ini di komputer yang sama. Awalnya hanya aku dan adikku saja yang memainkannya, namun kakakku akhirnya ikut memainkannya sebagai pelepas bosan menunggu bulan kelahiran putrinya. Karena save memory file dalam game ini hanya dua, aku pun terpaksa menggandakan ROM game ini sehingga kakakku bisa memainkannya. Bersama-sama kami mendiskusikan game ini dan berlomba-lomba untuk menjadi yang pertama menamatkan game ini. Itu adalah kenangan yang sangat indah karena kami bertiga berkumpul bersama setelah sebelumnya terpisah karena kesibukan masing-masing. Keceriaan saat memainkan game ini telah sangat memberikan pengaruh dalam hidupku, karena ini adalah game terakhir yang aku mainkan bersama mereka sekaligus menjadi game terakhir sebelum aku mengambil keputusan bodoh yang sangat kusesali hingga kini itu.
4
The Legend of Zelda: Ocarina of Time
Developer: Nintendo EAD
Publisher: Nintendo
Genre: Action RPG
Platform: Nintendo 64
Aku mengenal Zelda saat duduk di bangku SMP. Saat itu GamerTV yang ditayangkan di MetroTV pada hari Minggu tengah menayangkan ulasan game Zelda, aku lupa serinya tetapi mungkin Ocarina of Time atau Majora Mask. Saat itu aku berpikir apa menariknya memainkan game action dengan karakter seorang anak laki-laki berpakaian serba hijau layaknya Peterpan? Apalagi dalam tayangan itu dikatakan game tersebut adalah game terbaik.
Saat aku kuliah aku mengenal game ini lebih dekat. Saat itu yang aku kenal adalah seri pertamanya yang rilis untuk mesin NES yaitu The Legend of Zelda dan seri ketiganya yang rilis untuk mesin SNES yaitu A Link to the Past. Kedua seri tersebut aku temukan via emulator. Tapi berhubung dari awal aku malas memainkan game dengan tokoh berpakaian seperti peterpan tersebut, maka aku tak memedulikannya walaupun pada akhirnya aku memainkan kedua game tersebut dan menilainya dengan “lumayan”.
Dan perjalananku dalam dunia game membawaku untuk menemukan Ocarina of Time, seri The Legend of Zelda pertama dalam format tiga dimensi yang diklaim sebagai game terbaik sepanjang masa serta game of the year tersebut. Aku pun segera penasaran mengapa game dengan genre yang tidak aku suka tersebut dinobatkan sebagai game terbaik. Aku pun mulai berburu ROM game ini yang ukurannya lumayan besar untuk ukuran pemakai jasa warnet sepertiku. Walaupun akhirnya aku berhasil mendapatkan ROM-nya, namun aku belum bisa memainkannya karena komputer yang aku pakai di rumah tidak memiliki spesifikasi yang sesuai. Karena termakan rasa penasaran, aku pun nekat curi-curi kesempatan untuk memainkannya di laptop tanteku. Dan langsung saja aku terpesona oleh “sihir” game ini. Game ini memang layak menjadi game terbaik sepanjang masa. Kualitas suara dan gambarnya bagus, gameplay-nya pun menawan. Semenjak itulah aku jadi menyukai game Zelda dan menjadi penggemarnya walaupun aku sedih karena tak bisa memainkan Twilight Princess.
Game ini telah membawa perubahan tersendiri padaku. Aku yang sudah seperti mayat hidup setelah masalah besar itu kembali bisa ceria dan tertawa lagi, walaupun itu hanya untuk sejenak. Zelda dan dunia fantasinya telah membawaku pergi dari semua masalah yang aku miliki. Zelda telah menumbuhkan semangatku kembali, semangat untuk memulai hidup baru dengan status yang baru seolah Triforce telah menumbuhkan kekuatan, keberanian, dan kebijaksanaan pada diriku.
3
Pokemon Blue Version
Developer: Game Freak
Publisher: Nintendo
Genre: RPG
Platform: Game Boy
Aku mengenal Pokemon kira-kira di tahun 2000. Saat itu aku mendapatkan kartu hologram bergambar Pokemon dari menukarkan tiket permainan Time Zone. Saat itu aku mengincar kartu bergambar Sandshrew yang lucu, namun aku justru mendapat kartu Slowpoke yang jelek. Namun saat itu aku belum tahu nama-nama mereka. Di saat yang hampir bersamaan, saudara sepupuku mengajakku untuk menyaksikan VCD Pokemon episode pertama sampai ketiga dengan dubbing Inggris dan subtitle Indonesia kemudian dilanjutkan dengan calon kakak iparku yang membawakan VCD Pokemon the First Movie. Dari situlah aku mulai mengenal Pokemon walaupun hanya sebatas anime, bukan game. Aku kemudian berusaha melupakan Pokemon saat mendengar rumor yang menyatakan Pokemon adaah iblis.
Aku baru mengetahui bahwa Pokemon awalnya adalah sebuah game saat membaca majalah Diva milik adik sepupuku di tahun yang sama. Saat itu aku membaca ulasan game Pokemon versi Gold dan Silver. Meskipun begitu aku belum memainkan game Pokemon dan tak tertarik untuk memainkannya. Aku baru memainkannya saat secara tak sengaja mendapatkan gamenya dari CD kompilasi game yang dibeli adik sepupuku. Game yang aku mainkan itu adalah Pokemon Gold Version, namun aku tak memainkannya sampai tamat karena aku terhenti akibat tak mengerti dengan penulisan bahasa translasi dari bahasa kanji yang nampaknya mengalami kegagalan. Aku ingat saat itu starter pertamaku adalah Cyndaquil.
Lama aku melupakan Pokemon hingga aku kembali mendapatkan game Pokemon sebagai bonus dari CD kompilasi game yang aku beli (saat itu aku membeli CD game Harvest Moon). Kali ini aku mendapatkan versi Pokemon Ruby, namun sama seperti versi Gold, aku tak memainkannya sampai tamat karena aku tertahan dalam satu titik ditambah file save yang hilang sehingga aku jadi malas memainkannya kembali.
Untuk ketigakalinya aku memainkan game Pokemon versi berbeda, yang kali ini adalah versi Blue, versi pertama dari game Pokemon. Awalnya aku memainkannya untuk mengisi waktu karena penyakitku kambuh. Bedanya, kali ini aku berhasil menamatkan versi ini dengan baik. Aku ingat party Pokemon yang aku pakai melawan Elite Four adalah Blastoise, Graveler, Dugtrio, Articuno, Moltres, dan Zapdos. Articuno sendiri menjadi Pokemon legenda pertama yang aku tangkap dan itu menggunakan master ball. Pokemon Blue benar-benar game yang sangat menarik dan menantang dengan konsep baru, menjadikanku seolah memiliki Pokemon.
Keberhasilanku menamatkan Pokemon Blue membuatku menjadi menyukai game Pokemon. Aku bahkan membuat sebuah weblog grup komunitas pencinta Pokemon di Indonesia yang beralamat di http://pokemonindonesia.multiply.com. Awalnya grup ini aku dirikan sekedar iseng, namun tak kusangka grup ini akan menjadi sebesar sekarang dengan jumlah anggota mencapai 140 orang. Pokemon pun menjadi penghibur dan pengisi hidupku yang sepi ini. Karena Pokemon aku bisa melupakan sejenak beban dari keputusan yang aku ambil dulu. Karena Pokemon aku bisa sedikit optimis menghadapi hariku. Dan karena Pokemon pula aku merasa tidak sendiri.
2
Command & Conquer: Red Alert 2
Developer: Westwood Studio
Publisher: Electronic Arts
Genre: Real Time Strategy
Platform: PC
Genre yang dihadirkan oleh Red Alert 2 atau biasa disingkat RA2 tidak pernah aku kenal sampai suatu ketika saat aku duduk di kelas satu SMA, seorang teknisi komputer yang memperbaiki komputerku menawarkannya secara gratis bersama dengan game Counter Strike untukku. Awalnya aku heran dengan tampilan game ini yang aneh saat pertama kali melihatnya, namun aku akhirnya mampu memainkannya dengan baik dan mulai mengenal dunia baru game bergenre Real Time Strategy (RTS) atau yang lebih sering kusebut sebagai game strategi.
Setelah memainkan game ini dan merasakan nikmatnya permainan genre RTS, aku mulai memburu berbagai macam game dengan genre ini. Game-game RTS seperti Real War dan Age of Empires 2 sudah pasti pernah aku mainkan. Saat itu aku benar-benar kecanduan game bergenre RTS bahkan hingga lulus SMA. Adikku yang melihatku begitu senang memainkan RA2 pun jadi penasaran dan ikut mencoba memainkannya. Tak butuh waktu lama untuknya menggemari game genre ini sama sepertiku. RA2 benar-benar membawa petualangan baru dalam perjalananku di dunia game saat itu.
Aku memainkan game ini berjam-jam untuk menuntaskan misi ataupun bermain skirmish mission. RA2 menjadi permainan yang tepat untuk mengisi waktu luang saat itu. Dan karakter-karakter seperti Conscript, Desolator, serta Chrono Leggionaire langsung menjadi favoritku. Anehnya, permainan ini tak mengganggu konsentrasi belajarku. Konsentrasiku pada saat belajar justru meningkat dan aku rasa itu karena aku memainkan game ini. Game ini seolah mengajarkanku untuk melatih konsentrasi karena memang dibutuhkan konsentrasi untuk memainkan game ini. Mungkin aku perlu berterima kasih pada RA2 yang telah membawaku menjadi juara kelas saat SMA dulu.
Sampai saat ini game ini masih memiliki kesan di hatiku. Pertemuanku dengan game ini benar-benar takkan aku sesali. Terkadang aku bahkan rindu untuk mengendalikan manusia menggunakan Yuri. Aku benar-benar rindu masa-masa indah itu….
Dan game yang paling berpengaruh dalam hidpuku adalah………
1
Super Mario Bros.
Developer: Nintendo EAD
Publisher: Nintendo
Genre: Platform Adventure
Platform: NES
Kenapa game si tukang ledeng ini menjadi yang paling berpengaruh dalam hidupku? Alasannya tak lain tak bukan karena inilah video game pertama yang aku mainkan. Aku ingat saat ayahku membawa mesin legendaris NES atau yang saat itu akrab disebut Nintendo. Saat itu aku masih kecil dan duduk di kelas satu SD. Ayahku adalah seorang gamer dan tentu saja suka sekali bermain game. Tak heran bila kegemaran beliau ini kemudian turun pada semua anaknya. Aku masih ingat saat ayahku memainkan game ini padahal dia baru saja pulang bekerja di malam hari sehingga aku tak bisa tidur hanya karena ingin melihat ayahku memainkannya.
Aku yang masih bocah tersihir dengan aksi Mario dan saudaranya Luigi. Aku dan kakakku berkali-kali memainkannya di rumah panggung kami yang terbuat dari kayu. Itu adalah saat-saat indah bersama ayah kami. Saat-saat itu pasti akan aku rindukan karena tak lama kemudian aku berpisah dengan ayahku untuk selamanya. Mario seolah menjadi kenangan akan ayahku, kenangan akan kebersamaan dengan ayah yang sangat singkat. Singkat, karena aku tak sempat bermain bersamanya. Singkat karena aku tak sempat membicarakan game dengannya. Karena itulah aku begitu menyukai game Mario. Bagiku memainkan game Mario membawaku pada kenangan saat bersama ayahku. Andai ayahku masih ada, aku pasti takkan seperti ini.
Itulah tadi lima judul video game yang memiliki pengaruh besar dalam hidupku selama ini. Kelima game tersebut yang rilis untuk mesin yang berbeda memiliki kenangan tersendiri di hatiku. Aku takkan melupakan kelima game tersebut karena mereka adalah dan pernah menjadi bagian dalam hidupku.
Aku sebenarnya ingin menerbitkan artikel ini di navilink47 terlebih dahulu, namun berhubung multiply lagi pindahan, jadi terpaksa diterbitkan di typercat18. 🙂 Maaf ya Typercat18, kok kayaknya kamu jadi aku anaktirikan begitu… 😦